Kamis, 22 September 2011


Pengaruh Air pada 7 Bagian Tubuh


Air adalah komponen utama dalam tubuh manusia, bahkan sekitar 55 persen berat tubuh kita adalah air. Tanpa air makhluk hidup tidak mungkin tumbuh dan berkembang karena air sangat vital untuk reaksi kimia tubuh.


http://assets.kompas.com/data/photo/2011/08/22/1504347620X310.jpg

Air harus dikonsumsi setiap hari karena tubuh tidak bisa membuatnya. Untuk mengetahui peran air dalam tubuh kita, simak apa saja pengaruh air pada 7 bagian tubuh berikut ini:


1. Otak 

Tubuh yang terhidrasi dengan baik akan membuat daya ingat lebih tajam, mood stabil dan motivasi lebih baik. Jika kecukupan air dalam tubuh baik, kemampuan kita dalam memecahkan masalah juga akan meningkat.

Para ilmuwan menyebutkan kekurangan air akan menyebabkan aliran oksigen ke area otak berkurang sehingga sel-sel saraf menyusut sementara. Tak heran jika orang yang kehausan biasanya sulit berkonsentrasi.


2. Mulut

Air akan menjaga tenggorokan dan bibir lebih basah dan menjaga mulut kekeringan. Kondisi mulut yang kering bisa memicu bau mulut dan rasa yang tidak enak, bahkan gigi berlubang.


3. Jantung

Dehidrasi akan menyebabkan penurunan volume darah sehingga jantung akan bekerja lebih keras dalam memompa darah agar sel-sel tidak kekurangan oksigen. Akibatnya aktivitas fisik ringan seperti naik tangga atau berlari akan terasa lebih melelahkan.


4. Sirkulasi darah 

Tubuh mengeluarkan panas dengan cara melebarkan pembuluh darah yang dekat dengan permukaan kulit sehingga aliran darah lebih cepat dan panas lebih banyak yang dikeluarkan.

Bila kita kekurangan cairan, dibutuhkan temperatur lingkungan yang lebih tinggi agar pembuluh darah melebar sehingga kita akan tetap kepanasan.


5. Otot

Bila kecukupan cairan terpenuhi, air di dalam dan luar sel yang berfungsi mengkontraksi otot menyediakan nutrisi yang cukup dan proses pembuangan berlangsung efisien sehingga performa tubuh akan baik.

Air juga penting untuk melumaskan sendi. Namun kram otot tidak berkaitan dengan dehidrasi melainkan karena kelelahan otot.


6. Kulit

Jika seseorang menderita dehidrasi berat, kulit menjadi kurang elastis. Kondisi ini berbeda dengan kulit kering, yang biasanya disebabkan karena zat kimia dalam sabun, air panas atau terpapar udara kering. Sayangnya, minum cukup air tidak akan mencegah keriput.


7. Ginjal

Ginjal membutuhkan cairan untuk menyaring "sampah" dari peredaran darah dan membuangnya melalui urin. Kecukupan cairan juga akan membantu mencegah infeksi saluran kemih dan batu ginjal.

Dehidrasi berat akan menyebabkan ginjal berhenti berfungsi, sehingga toksin atau racun menumpuk di tubuh.

Space Elevator, Project NASA yang Akan Mewujudkan Bangunan Tertinggi Di Alam Semesta


Space Elevator atau dalam bahasa indonesia Lift luar angkasa adalah lift yang didesain untuk mengirim material dari permukaan bumi ke luar angkasa melibatkan perjalanan melalui struktur dan bukan dengan menggunakan roket. 

Konsepnya seringkali mengacu pada struktur yang menjangkau orbit geostasioner sekitar 35.786 km dari permukaan bumi. 

Konsep lift luar angkasa berawal dari ide seorang ilmuwan Rusia Konstantin Tsiolkovsky, yang pada tahun 1985 mengajukan struktur kompresi atau yang disebut Menara Tsiolkovsky. 

Lift luar angkasa juga kadang-kadang disebut jembatan luar angkasa, tangga menuju luar angkasa, menara orbit, atau elevator orbit. 

Namun, teknologi saat ini belum mampu menciptakan struktur yang kuat namun juga ringan untuk lift luar angkasa. Hal ini disebabkan total massa untuk konstruksi jika menggunakan bahan konvensional terlalu besar. 

Konsep rencana terbaru dari pembuatan lift luar angkasa adalah penggunaan bahan berbasis karbon nanotube. Telah diketahui bahwa kekuatan bahan karbon nano-tube dalam skala mikroskopis sangatlah kuat jika dibandingkan dengan bahan lainnya yang telah ada sehingga secara teoritis dapat dipakai untuk pembuatan lift luar angkasa. 

Belum diketahui kapan proyek ini akan terlaksana, sejauh ini proyek lift luar angkasa masih berupa konsep. 





















































































Risiko Lubang Hitam Kian Menakutkan


Lubang hitam mampu menelan berbagai benda angkasa. Semakin banyak yang ia telan, semakin besar daya hisapnya. Namun risikonya tidak hanya itu.


Lubang hitam merupakan wilayah luar angkasa yang dapat menelan gas, debu, bintang, planet, maupun benda angkasa lain yang ada dalam suatu galaksi. Gaya tarik gravitasinya sangat kuat. Sebuah planet yang melintas di sekitarnya tidak akan selamat dari hisapan lubang itu.

http://static.inilah.com/data/berita/foto/1617722.jpg


Banyak astronom khawatir aktivitasnya yang semakin liar akan mampu menelan planet Bumi. Lantas apa yang membuat sebuah lubang hitam mampu menyedot benda-benda angkasa di sekitarnya?


Sebenarnya ada teori yang menyebutkan, daya hisap sebuah lubang hitam bisa melemah lalu ia akan masuk ke fase tidur, berhenti memakan benda angkasa. Menurut George Helou, dari Spitzer Science Center NASA di Institut Teknologi California, lubang hitam di galaksi kita saat ini sedang dalam fase tidur itu.


Lubang hitam yang disebut Sagitarius A itu letaknya berada di tengah galaksi Bima Sakti. Scherbakov, astronom dari Pusat Astrofisika Harvard mengatakan, lubang hitam di galaksi Bima Sakti hanya memakan 0,01% bintang di sekelilingnya.


Namun selanjutnya peneliti juga menemukan fakta, lubang hitam senantiasa berevolusi, sehingga bisa jadi akan aktif lagi suatu hari nanti. Semakin banyak ia menelan bintang, semakin cepat pula proses evolusinya.


Menurut data yang didapat dari teleskop luar angkasa, selama beberapa tahun terakhir ini, semakin banyak lubang hitam menelan benda angkasa. Selain itu, dikatakan bahwa semakin banyak ia menghisap benda angkasa, semakin besar pula daya sedotnya. Ini dikarenakan peningkatan unsur ion di dalamnya.


Namun tidak hanya berevolusi, belakangan juga diketahui lubang-lubang hitam yang ada di berbagai galaksi juga saling bergabung. Berbagai benda angkasa yang masuk ke dalam lubang hitam mengandung banyak energi dalam jumlah besar.


Sehingga gabungan antarlubang hitam tentunya juga meningkatkan jumlah energi yang dimilikinya. Energi ini dapat mengendalikan alur keluar masuk gas dan debu ke luar lubang.


Tidak hanya debu dan gas, para astronom meyakini bahwa hisapan sebuah lubang hitam juga banyak melepaskan sinar-X dan gelombang radioaktif. Namun jumlah radiasi sinar X yang mereka amati belum dapat dijelaskan. Yang jelas, semuanya itu mempengaruhi perkembangan galaksi dimana tempat lubang hitam itu berada.


Memahami proses, cara kerja dan evolusi lubang hitam adalah penting untuk menjelaskan formasi galaksi bima sakti dan keutuhan bumi di masa depan. Mempelajari radiasi dan interaksi antargalaksi dapat membuat kita paham akan besarnya medan gravitasi, gaya magnet, dan proses radiasi lubang hitam.


“Kami telah mempelajari data dari teleskop ruang angkasa selama beberapa tahun terakhir, dan menemukan bahwa semakin cepat lubang hitam melahap material angkasa, maka semakin tinggi daya ionisasinya,” ujar David Ballantyne, asisten profesor fisika Georgia Institute of Technology.


Ahli fisika angkasa saat ini belum memiliki penjelasan yang cukup mengenai daya sedot lubang hitam dan bagaimana pertumbuhannya atau apa yang membuat lubang hitam tertentu berhenti berkembang. Tapi yang jelas, lubang hitam dan cakram di sekitarnya akan memengaruhi benda-benda langit.


“Penghisapan lubang hitam atas benda angkasa melepaskan banyak energi. Tidak hanya radiasi, tapi juga gas yang dilepaskan sampai jauh ke luar galaksi. Gas ini dapat mengubah susunan letak bintang, dan menghentikan perkembangan galaksi,” ujar Ballantyne.


“Daya hisap lubang hitam masih terus dipelajari. Ada yang berkembang dan ada juga yang mati. Mempelajari ini penting untuk mengetahui bentuk dan perubahan susunan galaksi kita,” tambah Ballantyne.


Lubang hitam memang menyedot benda angkasa. Bumi beresiko ditelan olehnya. Namun risikonya ternyata tidak hanya itu. Gas yang disemburkan dari dalamnya pun dapat membuat benda angkasa bergeser, dan bahkan mungkin bertabrakan.

Menakjubkan, Hujan Api di Matahari Terekam oleh NASA

Lidah api matahari meletus pada Selasa (7/6) pagi. Uniknya, letusan tidak menyebabkan lidah api ke angkasa, melainkan kembali ke matahari, menciptakan hujan berbentuk mahkota.

Peneliti surya asal NASA, Jack Ireland, mengaku belum pernah melihat kejadian seperti ini. Letusan terbilang berukuran sedang, tetapi plasma yang mengandung magnet yang dilontarkan lidah api yang disebut filamen bisa berukuran 10 kali Bumi. Kejadian letusan itu terjadi dalam jangka waktu beberapa jam.

http://images.nationalgeographic.com/wpf/media-live/photos/000/302/overrides/space123-solar-filament_30261_600x450.jpg




Filamen yang besar biasanya terlepas dari medan magnet matahari dan mengarah ke luar angkasa. Demikian penjelasan dari ilmuwan NASA, Alex Young. Hanya saja pada kejadian kali ini, filamen kembali ke matahari. "Kemungkinan tidak punya energi yang cukup," katanya.


Hujan plasma tidak jatuh tegak lurus ke matahari, tetapi mengikuti garis medan magnet yang tidak tampak. Beberapa material tertarik ke titik terang aktivitas magnetik, yang disebut area aktif. "Medan manget dari area aktif itu menarik plasma. Sesuatu yang belum pernah saya lihat sebelumnya," kata Young.


Kejadian itu terekam oleh Solar Dynamics Observatory milik NASA. Kejadian tersebut sendiri tidak akan berefek pada Bumi. "Tak perlu khawatir. Nikmati saja keindahannya," kata Young.


Berikut ini videonya :




Proses Terbentuknya Bulan 4 Miliar Tahun yang Lalu


Teori ‘Giant Impact’ merupakan hipotesa bagaimana proses terbentuknya bulan. Ilmuwan berteori, Bulan terbentuk akibat bergabungnya serpihan-serpihan pecahan Bumi yang ketika itu masih muda bertabrakan dengan benda langit berukuran sebesar planet Mars.

http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/05/27/112005_giant-impact--teori-bagaimana-terbentuknya-bulan_300_225.jpg




Salah satu bukti yang mendukung hipotesa ini adalah contoh-contoh bebatuan yang diambil para astronot saat mengunjungi Bulan. Dari bebatuan itu, terindikasi bahwa permukaan Bulan sebelumnya berbentuk cair dan kemungkinan ia memiliki inti kecil dari besi dengan kepadatan yang lebih rendah dibanding Bumi.


Adapun benda langit yang menghantam Bumi disebut sebagai Theia, diambil dari nama dewi bangsa Yunani, yang merupakan ibu dari Selene, dewi Bulan.


Menurut teori Giant Impact, Theia terbentuk bersama dengan planet-planet lainnay di tata surya sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Ia mengitari Matahari dalam orbit yang kurang lebih sama dengan Bumi sekitar 60 derajat di depan atau di belakang Bumi.


Stabilitasnya dalam mengitari Bumi kemudian terganggu karena Theia kemudian tumbuh melampaui batas maksimal 10 persen massa planet Bumi. Akibatnya, gaya gravitasi membuat Theia meninggalkan posisi orbitnya dan mendekati Bumi lalu saling bertabrakan.


Menurut para astronom, tabrakan antara Bumi dan Theia terjadi sekitar 4,53 miliar tahun lalu, atau sekitar 30 sampai 50 juta tahun setelah terbentuknya sistem tata surya. Akan tetapi, dari bukti-bukti terakhir, terindikasi bahwa tabrakan itu terjadi lebih lambat, yakni 4,48 miliar tahun lalu.


Berikut ini video ilustrasinya :




Karya Seni Dari Bahan Kertas yang Sangat Mengagumkan


Bagi sebagian besar orang, kertas biasanya hanya digunakan sebagai media tulis, tapi ditangan seniman kertas Patty dan Ellen Ackman, kertas bisa diubah menjadi sebuah karya seni yang sangat mengagumkan.

Mereka berdua bisa mengubah kertas menjadi patung-patung mini yang sangat nampak nyata dan hidup. Dengan sedikit bantuan cairan asam dan bubur kertas, mereka berdua bisa membentuk kertas-kertas menjadi bentuk yang penuh nilai seni. Berikut adalah beberapa hasil karya mereka.





























































































Bisakah Membuat Taman Jurasik Saat Ini?


Dalam film, saat menemukan nyamuk kuno terjebak dalam ember kemudian darah dinosaurus dari perutnya diambil dan diekstrak DNA-nya kemudian dimasukkan embrio buaya hingga telur menetas dan taman jurrasic pun siap dibuka.

Serangkaian langkah tersebut mungkin terdengar cukup aneh pada 1993 saat film blockbuster tersebut diputar di bioskop. Bahkan saat ini, di dunia sekuensing genom, hewan transgenik (hibrida), dan bakteri buatan laboratorium, kebangkitan spesies punah terdengar sedikit lebih layak. Benarkah?

http://static.inilah.com/data/berita/foto/1767097.jpg


Ternyata, para ilmuwan mungkin bisa dengan sangat baik membuat dinosaurus atau makhluk seperti dinosaurus dalam waktu yang tak terlalu jauh. Sayangnya, molekul DNA, instruksi genetik pencipta kehidupan, selalu terpecah dari waktu ke waktu.


Pada 65 juta tahun silam, saat dinosaurus terakhir terbang, berenang dan berjalan di Bumi, DNA mereka jarang ada yang tetap utuh lebih dari 500 ribu tahun kemudian. Menurut paleontolog dinosaurus Jack Horner di Montana State University, manusia tak akan pernah benar-benar menemukan DNA dinosaurus.


Ia dan rekannya menemukan jaringan halus dari Tyrannosaurus Rex pada 2005. Sayangnya, temuan itu tak mengandung bahan yang bisa digunakan. “Jaringan lunak ini tampaknya terdiri dari biomolekul lain dari DNA,” ujar Horner.


Bahkan, jika suatu hari nanti menemukan DNA dinosaurus kuno, DNA itu akan berantakan, potongan kodenya hanya sepanjang beberapa pasangan basa dan cara untuk ‘menjahit’ potongan-potongan itu menjadi satu.


Demikian, sekuensing genom jaringan fosil atau darah dinosaurus tak mungkin menjadi rute yang layak untuk kebangkitan mereka. Namun, ahli genetika membuat jalur alternatif Taman Jurassic.


Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa kelompok yang bekerja secara independen mulai membangun DNA dinosaurus aktif pada salah satu keturunan makhluk punah ini, yakni pada ayam yang genomnya secara penuh telah diurutkan.


Dipimpin Horner, para ilmuwan berharap menumbuhkan ayam bergigi, bersisik, ekor, dan lengan depan. Singkatnya, mereka ingin membuat ‘ayamdino’ dan hal ini akan sangat dekat menjadi sebuah kenyataan.


Pertama, pada 2005, ahli biologi perkembangan John Fallon dan Matt Harris di University of Wisconsin bereksperimen dengan embrio ayam mutan ketika mereka melihat tonjolan aneh muncul dari rahang janin ayam.


Gundukan itu ternyata gigi berbentuk pedang yang identik dengan embrio buaya. Embrio ayam mutan bergigi ini memiliki gen resesif yang membunuh janin sebelum lahir. Sebagai efek samping (tak terkait cara matinya), gen ini beralih dari satu gen ke lainnya yang sudah terbengkalai dalam evolusi ayam setidaknya selama 70 juta tahun, gen gigi dinosaurus kuno.


Fallon dan Harris menciptakan virus yang berperilaku mirip gen resesif mematikan yang ada dalam ayam mutan itu namun tak mematikan. Saat mereka memasukkan virus tersebut ke dalam embrio ayam normal, ayam menjadi memiliki gigi.


Kemudian, paleontolog Hans Larsson di McGill University menemukan, embrio ayam dimulai dengan ekor. Pada titik tertentu perkembangan anak ayam, saklar genetika membalik dan ekor pun hilang.


Menggunakan hormon pertumbuhan guna mencoba menimpa pemogokan itu, Larsson dan rekan mencoba membalikkan kembali saklar tersebut. Senada, Horner yakin embrio ayam pada akhirnya bisa dimanipulasi secara genetik guna menumbuhkan lengan menggantikan sayap.


“Tak adanya ekor, perbedaan antara sayap dan lengan, dan tak adanya gigi merupakan perubahan evolusi halus pada rencana dasar dinosaurus,” tulisnya dalam buku yang ditulis bersama James Gorman berjudul ‘How to Build a Dinosaur’.


Jadi, berapa lama lagi sebelum para ilmuwan menciptakan ayamdino? “Mungkin beberapa tahun ke depan karena semuanya tergantung pada pendanaan,” kata Horner.


Di dunia di mana kanker masih tak bisa disembuhkan, tak semua orang berpikir kebangkitan dinosaurus layak mendapat bagian dari penawaran moneter untuk penelitian ilmiah. Di sisi lain, beberapa pihak lain berpikir hal ini sangat keren.